Penulis : Hartati Nurwijaya
Penerbit : Restu Agung
Jumlah Halaman : 226 lembar (15 x 23 cm)
Harga : Rp. 50.000,-
ISBN : 979-007-045-4
Kategori : Sosial, Budaya, Antropologi
Bagi sebagian besar dari kita, mungkin membayangkan kawin campur dengan orang asing adalah satu hal yang menyenangkan sekaligus membanggakan. Kita membayangkan hidup yang bakal luar biasa nantinya, daripada kawin dengan orang yang satu bangsa, yang kurang ada sensasinya.
Mungkin sebenarnya ini merupakan perasaan kagum terhadap hal-hal yang baru yang belum kita ketahui, atau anggapan kawin dengan orang asing itu berarti akan hidup mewah, atau kebanyakan dari kita menghargai terlampau tinggi terhadap orang asing. Nanti, setelah Anda membaca buku LOVE and SHOCK karangan Hartati Nurwijaya ini Anda akan tahu lebih banyak, suka duka perkawinan yang beda budaya dan etika ini secara jelas.
Ternyata, disamping kawin campur ada kelebihannya yaitu anak campuran lebih unggul dalam hal bahasa, secara fisik dan wajah Nampak lebih cantik dan tampan, juga ada sisi yang tidak mudah untuk dijalani, orang tua harus berjuang keras sebelum mimpi yang indah benar-benar terwujud sesuai harapan. Bahkan, kehidupan yang serba kecukupan belum tentu seperti yang dibayangkan.
Perkawinan adalah suatu masa dimana kita belajar saling menyesuaikan diri dalam segala hal untuk bisa hidup dengan rukun dalam satu tempat tinggal.
Dimana, setiap pasangan tentu berharap bisa hidup bahagia dan kenyataan yang terjadi sesuai harapan. Sebenarnya yang namanya perkawinan entah itu perkawinan satu suku, satu bangsa ataupun kawin campur yang berbeda agama, pasti akan ada masalah karena bertemunya dua pribadi yang berbeda apalagi bila masing-masing kekeh dengan pendirian masing-masing. Namun seperti juga dalam semua permasalahan hidup yang terpenting adalah niat dan kemauan dari kedua belah pihak untuk berusaha berkompromi, yang pasti harus bisa saling mengalah untuk memahami, saling member agar bisa menerima, saling memperbaiki dan saling mengisi.
Beberapa dari pelaksana kawin campur ada yang sungguh-sungguh membuka hati mereka dengan tulus untuk berbagi segala suka dan duka tanpa ada yang ditutup-tutupi. Dan, saya angkat topi, sebab meskipun terlihat sepele pokok permasalahan yang dihadapainya, belum tentu akan terpikir oleh kita yang terjadi sesungguhnya adalah demikian. Dengan gaya bahasa keseharian yang gampang dicerna membuat buku ini enak dibaca dan perlu, meskipun tebalnya 211 halaman.
Didalam buku tersebut, beberapa pelaksana kawin campur wanita Indonesia dengan pria berkebangsaan Yunani, Rusia, Belanda, Swedia, Italia dan Swiss berbagi pengalaman mereka; bagaimana awal perkenalan mereka, bagaimana mereka mengambil keputusan untuk menikah dengan orang asing, bagaimana reaksi keluarga masing-masing serta berbagai kejutan-kejutan yang tentu tidak semuanya terpikirkan oleh mereka saat mengambil keputusan untuk menikah. Seperti halnya Dalida yang pernah bersuamikan orang Australia; bagaimana dia berjuang meyakinkan orang tua yang tidak setuju, namun setelah punya anak malahan mereka bercerai, karena banyak masalah yang timbul diluar dugaan mereka, yang berhubungan dengan masalah sosial, budaya dan politik saat itu. Namun, Dalida tidak kapok dan suami keduanya adalah pria berasal dari Yunani, nyatanya mereka malah bisa hidup bahagia. Tidak semua orang asing itu sulit dipahami. Sebenarnya, kita harus sadar bahwa ada hal-hal tertentu yang bisa terjadi diluar kendali diri kita, tidak peduli kita bersuamikan siapapun bangsa apapun. Memang, sebaiknya kita tahu latar belakang dan asal usul orang tersebut sebelum memutuskan untuk menikah dengannya.
Mereka yang bersuamikan orang asing belum tentu subur dan makmur hidupnya, bertaburkan kemewahan seperti yang kita bayangkan. Banyak wanita Indonesia yang sudah mempunyai karir cukup bagus, menikah dengan pria asing dan diboyong ke negara asal suami, ia harus memulai lagi dari titik bawah atau harus puas menjadi ibu rumah tangga saja. Bagi yang sudah terbiasa bekerja tentu menjadi ibu rumah tangga adalah satu pengorbanan yang sangat besar, tentu menjadi siksaan tersendiri. Apalagi tinggal di negara yang kita belum kenal betul budaya dan lingkungannya. Bila ingin bekerja lagi di negara suami tentu juga harus berjuang dari bawah, padahal jabatan sebelumnya di Indonesia cukup mapan. Disinilah ego dan cinta dipertaruhkan, yang menjadi masalah adalah cinta bisa luntur juga perlahan-lahan, bila terlalu banyak tekanan yang dihadapi. Peran serta suami sangat dibutuhkan untuk memberikan semangat dan dorongan pada istri agar bisa terus belajar untuk menjadi kuat.
Disamping masalah tersebut, kadang didalam keluarga juga terjadi masalah dengan mertua, mertua yang merasa tersaingi dengan menantu wanita dan ini akan menjadi beban tersendiri, karena sudah jauh dari sanak famili tapi kurang diterima oleh keluarga suami, bila mental tidak kuat tentu memilih untuk berpisah saja.
Namun, perkawinan campur ini biasanya tidak terlalu menjadi masalah besar bila si wanita sudah mengenal baik budaya dari negara suami seperti halnya Sofie. Sofie sudah terbiasa bekerja di luar Indonesia sehingga segala macam kejutan juga terasa lebih ringan dan bisa dihadapi lebih tenang dan santai.
Sejak awal buku ini memang lebih menuntun bagi mereka yang ingin ataupun sedang menuju kawin campur atau mereka yang bercita-cita ingin kawin dengan orang asing karena berbagai faktor, apalagi perkembangan teknologi sekarang ini lebih membuka kesempatan ke arah itu. Tidak sedikit mereka yang menikah lewat perkenalan di internet saja. Bertemu sekali langsung menikah, ini tentu saja akan lebih banyak menemui kesulitan. Jadi, bila Anda memang termasuk dalam kelompok tersebut, Anda berjalan pada jalur yang benar dan tepat untuk membaca buku ini sebagai panduan, pedoman dan pertimbangan agar Anda kelak lebih siap mental bila menghadapi masalah di negara asal sang suami.
Didalam buku ini juga cukup banyak dibeberkan kebiasaan dan budaya dari beberapa negara pemberi kesaksian dan ini akan menjadi tambahan bekal Anda nantinya. Namun, saya merasa buku ini cukup akan membuat kita berpikir dua kali untuk menikah dengan orang asing. Sepertinya banyak sekali masalah-masalah yang kan timbul, padahal masalah-masalah tersebut juga pasti banyak dialami juga oleh kita yang menikah satu bangsa, tapi berbeda suku (di Indonesia hidup beragam suku). Hanya saja, ini menjadi berbeda karena terjadi di luar negeri; perbedaan-perbedaan budaya lebih tajam, sebab secara fisik sudah terlihat sangat berbeda dari kita orang Indonesia.
Buku ini sangat membantu, karena ditulis berdasarkan kisah nyata, kesaksian dari si pelaku yang tidak perlu diragukan lagi kebenarannya. Hal-hal sepele tapi akan menjadi besar jika tidak kita ketahui.
Apapun itu adalah keputusan pribadi untuk menikah dengan siapapun, bangsa apapun. Setiap orang mempunyai jalan hidupnya sendiri-sendiri dan buku ini akan membantu Anda atas pilihan tersebut.
2 komentar:
Makasih ya sudah diresensi. Cukup panjang ulasannya dan lengkap. Sekali lagi terima kasih.
Benar-benar kejutan nih. Betapa tidak, sang penulisnya berkenan bertamu.
Terima kasih ya mbak.
Salam kenal.
Posting Komentar